Terlepas dari adanya kekuasaan Allah SWT saya mencoba membahas pada sisi arsitektur. Paling tidak ada tiga hal pokok mengapa mesjid-mesjid tetap kokoh berdiri di tengah bencana seperti gempa bumi, tsunami dan air bah (jebolnya situ).
1. Perencanaan Struktur Bangunan Mesjid
Dari awalnya struktur bangunan masjid sudah didisain kokoh. Perencana sudah menghitung secara detail hal yang berkaitan dengan pondasi, bentuk dan luas bangunan serta kapasitas yang dapat menampung jamaah dan sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kekuatan struktur mesjid sangat diperhatikan. Bandingkan dengan rumah tinggal seperti untuk kos-kosan atau kontrakan dibangun dengan seadanya tanpa mempertimbangkan strusktur yang kokoh.
2. Ruang Terbuka
Mesjid pada umumnya mempunyai ruang terbuka pada samping kiri dan kanan, depan maupun belakang. Pada kasus musibah tsunami di Aceh ada beberapa mesjid yang selamat dan tetap kokoh berdiri karena memiliki lahan terbuka yang luas. Pohon-pohon di sekitar mesjid juga dapat sebagai pengahalang akibat terjangan air bah. Kita bandingkan dengan perumahan, biasanya hanya ada lahan terbuka di depan saja sedangkan bagian samping kiri kanan dan belakang sudah dibangun untuk dibuat ruangan, bahkan untuk perumahan sederhana halaman depan pun sudah tidak ada lagi.
3. Tampak Bangunan
Tampak bangunan mesjid secara umum lebih banyak menonjolkan struktur bangunan dan dinding masip yang tidak terlalu banyak. Desain pintu dan jendela dibuat cukup lebar sehingga udara dan sinar matahari dapat menembus ke dalam mesjid. Bandingkan dengan tampak bangunan rumah tinggal, pintu dan jendela didesain sesuai kebutuhan dan banyaknya dinding masip.
Terjangan air bah yang menuju mesjid akan melewati jendela dan pintu-pintu sehingga jalan air menjadi tidak terhalang. Dibandingkan dengan rumah tinggal, air bah akan menerjang dinding masip dan bila dinding tidak kuat maka dinding akan jebol dan strukturpun bisa ikut roboh.