KPP Pratama Serang Barat

Setiap instansi membuat standarisasi gedung dan interiornya sesuai dengan hasil diskusi dan perancangan sehingga desain yang lama dari bangunan yang ada harus mengikuti standarisasi yang baru. Ini bukan merupakan hal yang mudah dalam menstandarisasi bangunan dan interior karena berkaitan dengan kebijakan pusat yang harus diikuti oleh kepala cabangnya dan sumber daya manusianya.

KPP Pratama Serang salah satu gedung dan interiornya yang harus mengikuti standarisasi dari pusat, karena pada umumnya interior yang lama bernuansa cream kombinasi cokelat dengan bahan HPL urat kayu, sedangkan desain sekarang lebih fresh warna kuning kombinasi biru dengan finishing HPL. 

Railling Tangga dan Balkon serta Pintu dari Besi Tempa

Rumah klasik ini bergaya klasik kolonial dengan cat semuanya berwarna putih yang berkesan elegant. Railling tangga, balkon dan pintu pagar depan menggunakan besi tempa dengan warna hitam yang memberikan nuansa lebih glamor dan tidak membosankan karena dominasi cat putih pada dinding.

Desain umtuk besi tempanya tidak terlalu klasik akan tetapi lebih simpel dengan motif floral dengan finishing warna hitam doff dengan sistem semprot. Proyek ini berada di daerah Bintaro sektor 9 dengan client yang bersahaja dan ramah. Untuk hasilnya dapat dilihat di bawah ini:

Proses Pemasangan Lemari Dapur

Kali ini saya mencoba menulis sesuatu yang beda mungkin ini adalah sebagai pengalaman dan juga sebagai curhat dalam proses pemasangan furniture, yang kebetulan saya bahas kali ini adalah pemasangan lemari dapur.

Untuk proses desain pada umumnya saya tidak bermasalah asalkan saya dapat mengetahui selera atau keinginan dari pemilik rumah dan dengan mudah saya dapat wujudkan desainnya. Hanya sedikit sih yang butuh ekstra desain dan tentunya berubah lagi dan gambar lagi deh. Tapi tantangan terberatnya adalah di akhirnya yaitu nego harga hehehe. Untuk harga mau untung besar atau kecil tuh.

Proyek kali ini adalah proyek pembuatan kitchen set di daerah Tangsel yang merupakan dapur kotor dengan ukuran tidak terlalu luas. Perlu dipahami bahwa proses pemasangan lemari dapur ada saja kendala dan ini menjadi pengalaman yang unik di setiap proyek. Saya coba untuk membahas kendala yang kami hadapi untuk salah satu proyek kami :

1. Pemasangan pada awalnya lancar jaya, setelah terpasang saya ingatkan ke tukang kalau ada lampu dibawah lemari atas dapur. Dan dengan terpaksa dibongkar lagi lemari atasnya dan harus cari arus listrik dan yang diambil dari stop kontak yang telah ada. Lanjut untuk lemari yang disampingnya (yang ada zink) ditarik kabel dari atas plafond. Masalah pun terselesaikan untuk lampu dan ehaust, tetapiiii lampunya tidak dibawa dan tertundalah untuk pemasangan lampu.
2. Untuk marmer sudah disiapkan dengan matang dan sesuai ukuran, akan tetapi tetap saja tidak presisi dan harus dipotong dan ini sudah memakan waktu yang cukup lama
3. Pemasangan zink juga bukan merupakan hal yang mudah, apalagi ditambah peralatan yang belum lengkap sehingga harus hunting dulu ke toko
4. Desainnya seharusnya full plafond dengan topi lemarinya adalah list gypsum karena sudah terlanjur dibuat topi lemari dari kayu dan dipasanglah dan ternyata cukup bagus juga.
5. Total waktu yang dikerjakan untuk pengerjaan pemasangan dapur ini sekitar 8,5 jam dari jam 13.00 wib s/d 20.30 wib.
6. Beruntungnya saya mempunyai tukan yang multi talenta bukan hanya bisa membuat kitchen set saja tetapi juga bisa listrik dan granit

Itulah pengalaman saya mendampingi tukang memasang lemari dapur dan sebuah kepuasan yang tak terkira apabila client cukup puas dengan desain dan hasil buatan kami.

Awal design

Pemasangan lemari atas

Pelubangan zink lemari bawah

Ini mas Tisno yang sedang potong marme

Sudah nampak terlihat hasilnya

Pasang pembuangan dan saluran air di zink

Alhamdulillah selesai

Zink sudah terpasang

Tampak dapur dari sudut lain

Profil marmer

Profil pintu dan dudukan lampu

Rak piring gantung stainless steel

Tempat tabung gas

Rak botol dan bumbu

Profil pintu lemari

Cafe "Mix and Match"

Cafe yang terletak di daerah BSD ini adalah sebuah rukan (rumah kantor) yang terdiri dari tiga lantai. Cafenya sendiri di lantai satu dan lantai dua dan tiganya adalah sebagai kantor notaris. Pemilik notaris ini mempunyai bayak kolega bisnis dan teman sehingga membutuhkan tempat "hang out" yang enak untuk ngobrol dan berbisnis. Dengan konsep awal itulah maka dibuatlah cafe selain untuk berkumpul dan juga sebagai income lain dari notaris. Cafe ini menjual kopi dan roti dengan olahan sendiri. 

Pemilik cafe sangat sering keluar negeri dan sangat sering pula membeli cendramata dan asesories dari negara yang dikunjunginya. Pemilik cafe ini juga banyak mempunyai barang furniture yang masih layak hanya perlu refinish ulang. Oleh karena itulah dibuat konsep cafe ini mix and match, menggabungkan asesories yang ada dan menyelaraskan furniture yang sudah dimilikinya.

Agar berkesan "Homy" menggunakan wallpapaer urat kayu begitu juga lantainya dengan vinyl motif kayu. Agar tidak berkesan orang masuk seperti cafe maka di letakkan fire place sebagai ruang antara dan fire place ini juga digunakan sebagai tempat untuk menaruh asesories.

Lay out peletakkan furniture

Cermin dengan frame model jendela

Ruang duduk cafe yang homy

Lemari tempat asesories

Sofa yang memberikan nuansa akrab

"ngopi" semakin santai

Lukisan yang dibeli dari Belanda

Fire place yang membatasi sebagai ruang antara

Lampu dengan model sarang burung yang unik

wardrobe tempat makanan (roti) dan kopi