Wednesday, April 6, 2011

Trotoar Tempat "Produksi Manusia"




Trotoar adalah tempat lintasan pejalan kaki yang berada pada pinggir (kiri dan kanan) jalan kendaraaan. Tentunya dengan adanya trotoar keselamatan pejalan kaki terjaga sehingga tidak terpengaruh dengan hiruk pikuknya kendaraan yang sedang melaju. Hanya saja sangat disayangkan trotoar yang dibuat oleh pemerintah yang dananya dari pajak rakyat sebagian sudah beralih fungsi.

Cobalah perhatikan banyak trotor dijadikan tempat usaha seperti warung rokok, tambal ban, pangkalan ojek dan juga dijadikan tempat parkir kendaraan. Belum lagi bila macet banyak motor yang mengambil jalan pintas dengan naik melewati trotoar. Perhatikan juga pada shopping mall yang berskala menengah umumnya pada bagian depannya terutama trotoarnya dipakai untuk berjualan dari tukang bakso, ketoprak sampai jualan balon.


Trotoar seharusnya nyaman untuk dilintasi sehingga kita tidak merasa khawatir tertabrak oleh kendaraan bermotor. Tinggi trotoar haruslah nyaman sehingga dapat dipergunakan bagi orang tua dan juga penyandang cacat. Trotoar yang berkualitas memperhatikan pejalan kaki dengan menghormati masyarakat bawah dibandingkan dengan mereka yang mempunyai kendaraan.

Banyak trotoar dibuat pemerintah daerah hanya menarik diawal saja setalah beberapa bulan lusuh, rumput sudah mulai tumbuh dan pedagang dengan enaknya “mangkal” di atas trotoar. Satu yang mangkal lama kelamaan mengajak teman, tadinya sendiri kemudian menikah dan punya anak dalam warung kecil ukuran 1×2 meter (trotoar beralih fungsi sebagai “produksi manusia”).

Perlunya pengawasan dari instansi terkait tentang trotoar sangatlah penting dan tidak lepas juga dukungan dari masyarakat. Masyarakat haruslah memahami bahwa trotoar sangatlah penting bagi pejalan kaki dan memberikan nilai keindahan bagi sebuah kota. Trotoar itu………..tukang tambal ban, pangkalan ojek, tukang rokok dan hmmmmm produksi manusia.


Dapat juga dibaca di sini :

Tuesday, April 5, 2011

Catatan Seorang Arsitek Yang Gelisah


Saya berpendapat seperti kejadian banjir, tanah longsor, demontrasi bahkan timbulnya kemiskinan adalah ulah arsitek. Arsitek sekarang sudah melupakan rakyat kecil dan dipikirkannya hanyalah uang dari pengusaha yang hanya mementingkan keuntungan semata.  Gedung, mall dan kompleks perumahan berdiri dengan megahnya, menampilkan arsitektur yang egois dan semua ingin terlihat menarik yang pada akhirnya hanya merusak pandangan. Arsitek sekarang bertuan pada mereka yang mampu membayar sedangkan bagi golongan menengah ke bawah tak mungkin dapat memanfaatkan jasa arsitek. Arsitek seperti inilah yang harusnya sadar bahwa kepentingan rakyat haruslah diuatamakan walaupun harus kita sadari ini merupakan hal manusiawi tentang kebutuhan hidup. Ironisnya arsitek ini adalah idola mahasiswa bahkan itu adalah dosennya sendiri.

Lihatlah banyak mall berdiri dengan megahnya dan sang arsitek dengan bangganya mengatakan inilah hasil karya saya. Apakah karya seorang arsitek hanya dilihat dari sosok bangunannya tetapi lingkungannya tidak diperhatikan bahkan rakyat kecil yang telah lama tingga di lahan tersebut akhirnya tergusur.  Dalam proses desain memperhatikan analisa tapak atau lingkungan, apakah proses ini dilewatkan atau analisa ini sudah ada tapi kalah oleh kemauan pengusaha. Coba perhatikan banyak mall yang berdiri menimbulkan kemacetan, menghambat orang untuk bekerja dan berapa panjang tulisan yang akan kita tulis tentang keluhan pengguna jalan selama mall itu masih berdiri.  Kalau ini disebut dosa haruskah ditanggung oleh arsiteknya ?.

Pembangunan mall yang besar dan megah merupakan hiasan semu karena dibalik proses pembangunannya banyak rakyat jelata yang tergusur tanpa mendapatkan kehidupan yang lebih baik, belum lagi pedagang kecil harus bersaing dengan pedagang besar hingga akhirnya skor kemiskinan bertambah. Bukankah lebih baik merevitalisasi pasar tradisional yang nyaman tanpa konotasi becek, bau dan kampungan.

Lahan-lahan produktif dijelma oleh arsitek “pesuruh”  hingga tercipta kompleks perumahan yang eklusif bebas banjir tapi membuat banjir di daerah lain atau terjadi longsor di sekitar kompleks tersebut. Inikah desain yang dibanggakan itu, sebuah kebanggana di atas penderitaan rakyat. Ternyata desain seorang arsitek juga menimbulkan keresahan di masyarakat bahkan menimbulkan demontrasi salah satunya adalah rencana pembangunan gedung baru DPR. Organisasi IAI (Ikatan arsitek Indonesia) sendiri menganjurkan agar pembangunan gedung tersebut di tunda karena perlu dikaji alasan penambahan ruang sehingga akhirnya diperlukan pembangunan gedung baru dan juga perlu proses perancangan yang transparan apalagi ini adalah bangunan publik. Belum lagi tuduhan ditujukan kepada arsitek gedung DPR yang baru sebagai plagiat karena bangunannya mirip dengan Gedung Kongres negara Cile. Akhirnya semua kembali kepada diri arsitek masing-masing dan saya dalam kegelisahan mencoba tetap berkarya.

Dapat juga dibaca di sini :
http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/31/catatan-seorang-arsitek-yang-gelisah/






Walk In Closet

WALK IN CLOSET
Oleh : Ir. Ichlash Damai Asia, MBA 
(Diterbitkan di Satelit News tanggal 02 April 2010)
                              
Biasanya kamar tidur yang besar mempunyai walk in closet.  Walk in closet adalah ruang penghubung antara ruang tidur dengan kamar mandi. Ukuran walk in closet minimal berukuran 2x2 m agar nyaman untuk penggunaannya.

Walk in closet merupakan tempat penyimpanan pakaian, sepatu dan tas. Pada walk in closet dibuat wardrobe dan lebih baik lagi bila di buat lemari built in. Dengan adanya lemari terasa mempunyai butik sendiri karena koleksi pakaian anda tersimpan dengan rapih.

Lemari pakaian dapat dibuat tertutup dengan adanya pintu-pintu atau dapat juga dengan sistem terbuka sehingga barang-barang yang ada terlihat seperti sebuah display toko. Dalam membuat lemari pakaian perlu dipikirkan penempatan untuk pakaian yang digantung, jas, dasi, pakaian dalam, tas dan juga bed cover agar terlihat rapih dan mudah bila mencari barang yang dibutuhkan.




Saturday, March 26, 2011

Warna sebagai Pembatas Imajiner


WARNA SEBAGAI PEMBATAS IMAJINER


Sebuah tantangan tersendiri bagi saya ketika disodorkan untuk mendesain kamar anak rumah tinggal bapak Petrus di daerah Jakarta Barat. Tantangannya di sini adalah bagaimana mendesain satu kamar tidur anak yang nantinya akan ditempati satu anak laki-laki dan satu anak perempuan.

Keterbatasan lahan memungkinkan bagi orang tua menempatkan anak mereka dalam satu kamar. Dari komunikasi dengan pemilik rumah bahwa anak pertamanya perempuan kelas 3 SD dan anak ke-2 adalah laki-laki masih sekolah di TK.

Awal pertama desain adalah bagaimana memberikan batasan kepemilikan antara anak laki-laki dan perempuan dan warna yang cocok untuk keduanya. Warna biru saya ambil agar berkesan teduh dan macho mewakili anak laki-laki sedangkan warna merah jambu berkesan feminim dan ceria mewakili anak perempuan. Sehingga ruangan didominasi warna keduanya dari wardrobe, bed sampai dengan curtain.














Perbedaan warna memberikan batasan imajiner yang menunjukkan bahwa ini adalah daerah saya dan itu adalah daerah kamu. Hal ini dibedakan pada warna bed dan spreinya. Bed anak laki-laki berwarna biru sedangkan bed anak perempuan berwarna merah jambu (pink). Ukuran ruang adalah 3 x 4 meter sehingga perlu pemanfaatan ruang secara maksimal. Untuk wardrobe dibuat pintu sliding dan meja belajar diletakkan di ujung bed tanpa kursi belajar. Kursi belajarnya adalah bednya itu sendiri. Di atas headboard bed diletakkan ambalan tempat menaruh piala-piala atau mainan. Terakhir untuk merangsang kreatifitas anak ditempellah wallpaper dengan motif anak dengan dominan warna biru karena bila dua warna saya gunakan yaitu biru dan pink akan berkesan ramai.

Rumah Unik Bermaterial Bambu


RUMAH UNIK BERMATERIAL BAMBU
Oleh : Ir. Ichlash Damai Asia, MBA 
                              
Rumah tinggal seseorang menunjukkan identitas pemiliknya. Setiap manusia ingin selalu berbeda dengan yang lainnya sehingga banyak orang yang berlomba-lomba mempunyai rumah yang unik. Menciptakan rumah unik tidak perlu mahal, bila anda pintar banyak di sekeliling anda dapat dijadikan bahan baku rumah, salah satunya adalah bambu.

Fasade bangunan dapat dihiasai bambu sebagai pengganti hollow atau besi. Dinding tembok yang menjulang dapat divariasikan dengan menambahkan bambu yang dipasang secara berbaris sehingga memberikan kesan alam, nyaman dan menimbulkan efek pencahayaan yang menarik bila datang cahaya matahari.

Memberikan kesan menarik dapat dibuat carport dengan struktur bambu. Bambu yang bersifat elastis dapat memungkinkan carpor berbentuk oval atau setengah lingkaran. Sedangkan untuk interior dapat menggunakan anyaman bambu dengan motif tertentu yang diletakkan pada langit-langit atau dinding rumah. Selamat berkreasi dengan bambu.

Thursday, March 24, 2011

Interior untuk Apartemen

INTERIOR UNTUK APARTEMEN
Oleh : Ir. Ichlash Damai Asia, MBA 
(Diterbitkan di Satelit News Tanggal 19 Maret 2011)
                              
Apartemen adalah tempat tinggal  yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat. Luas apartemen umumnya tidak begitu luas sehingga perlu perencanaan dalam mendesain interiornya. Kesan luas dapat dilakukan dengan memasang cermin pada salah satu sudut tertertu.  Cermin mampu memanipulasi ruangan karena cermin merupakan benda bermaterial kaca yang sifatnya memantul sehingga diharapkan kesan ruang menjadi lebih luas.

Hindari pemilihan warna-warna gelap karena akan menimbulkan kesan semakin sempit dan menekan. Gunakanlah warna-warna terang untuk menimbulkan kesan luas. Manfaatkan ruang semaksimal mungkin seperti pada sudut-sudut ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk membuat lemari atau hanya berupa ambalan-ambalan saja.

Sebaiknya furniture dibuat “built in” yang maksudnya adalah pembuatan lemarinya disesuaikan dengan kondisi ruangan atau bisa juga disebut “coustum”.  Lemari “built in” sudah pasti lebih rapih dan tentunya efektif dalam memanfaatkan lahan. 

Sunday, March 13, 2011

Plafon Rumah


PLAFON RUMAH                                      
Oleh : Ir. Ichlash Damai Asia, MBA 
(Diterbitkan di Satelit News Tanggal 12 Maret 2011)
                               
Plafon atau langit-langit adalah penutup bagian atas dalam sebuah ruangan.  Plafon adalah salah satu bagian dari interior sehingga perlu sentuhan khusus agar rumah anda menjadi indah dan nyaman. Fungsi plafon adalah sebagai penutup atap rumah dan penahan panas bila musim kemarau karena adanya  ruang antara atap rumah dengan ruang yang kita huni.

Pemasangan plafon dapat dipasang dengan mengikuti bentuk atap sehingga berkesan ruangan menjadi luas dan juga bisa dipasang secara mendatar  atau rata untuk mereduksi panas. Desain plafon dapat dibuat drop ceiling yaitu adanya perbedaan ketinggian  pemasangan plafon.

Pada plafon biasanya dipasang list atau ornamen tertentu yang sebaiknya disesuaikan dengan tampak bangunan. Bila tampak rumah minimalis maka list yang digunakan berbentuk sederhana, akan tetapi bila tampak rumah klasik maka list yang dipilih mempunyai bentuk yang lebih rumit.